BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan suatu proses menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui beberapa alternatif pilihan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik berupa sumber daya manusia ataupun sumber daya alam. Perencanaan menjadi suatu hal yang penting untuk kehidupan pada masa yang akan datang. Proses perencanaan bertujuan untuk melakukan perubahan, perubahan yang terjadi dalam proses perencanaan menyangkut beberapa hal, yaitu perubahan secara fisik, ekonomi dan sosial.
Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian hampir tidak bisa dibendung sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat perkotaan. Saat ini, luas lahan pertanian di DKI Jakarta adalah 1.524,46 m2 (Dinas Pertanian DKI Jakarta). Ibukota tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya sehingga harus mengimpor dari kota-kota penyangga seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Urban farming merupakan suatu aktivitas pertanian di dalam atau di sekitar perkotaan yang melibatkan keterampilan, keahlian dan inovasi dalam budidaya dan pengolahan makanan. Hal utama yang menyebabkan munculnya aktivitas ini adalah upaya memberikan kontribusi pada ketahanan pangan, menambah penghasilan masyarakat sekitar juga sebagai sarana rekreasi dan hobi (Enciety, 2011).
Kelurahan slipi merupakan salah satu wilayah di DKI Jakarta yang melakukan kegiatan pertanian perkotaan (urban farming). Bentuk kegiatan tersebut adalah penanaman tanaman obat keluarga (toga). Kegiatan tersebut dilakukan di RW 02, 05, 06 dan 07.
1.2 Manfaat dan Tujuan Studio Proses Perencanaan
1.2.1 Manfaat Studio Proses Perencanaan
Manfaat studio proses perencanaan adalah untuk memecahkan permasalahan pada suatu wilayah secara sistematik dan berencana.
1.2.2 Tujuan Studio Proses Perencanaan
- Memberikan pemahaman dan pendalaman proses perencanaan dalam tahapan-tahapan yang terstruktur penelaahan kembali proses perencanaan normatif yang pernah diperkenalkan;
- Memperkenalkan pengetahuan proses perencanaan dalam suatu percobaan/latihan yang nyata dengan bekal pengetahuan yang dimiliki;
- Memperkenalkan kondisi praktek dalam proses perencanaan dengan kemungkinan pengembangan praktek dalam proses perencanaan yang bersifat prakmatis dan realities.
1.3 Ruang Lingkup Studi
1.3.1 Teritorial
Wilayah studi penelitian yang kami lakukan adalah RW 02, 05, 06 dan 07 Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat. Area studi dapat dilihat pada peta 1.1 Peta Orientasi Area Studi.
1.3.2 Substansi
Dalam penelitian urban farming di RW 02, 05, 06 dan 07 Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, kami meninjau tentang aspek sosial, ekonomi dan fisik.
1. Aspek Sosial
- Demografi
- Mobilitas penduduk
- Penambahan penduduk
- Tingkat pendidikan
- Jenis pekerjaan
- Interaksi masyarakat
- Keamanan lingkungan
Peta 1.1 Peta Orientasi Area Studi
2. Aspek Ekonomi
- Sumber modal kegiatan pertanian perkotaan
- Biaya pemeliharaan
- Distribusi pasca panen
- Pendapatan dari kegiatan pertanian perkotaan
3. Aspek Fisik
- Model kegiatan pertanian perkotaan
- Luas lahan pertanian perkotaan
- Kondisi lahan pertanian perkotaan
- Fasilitas sosial dan umum
1.4 Isu-isu Permasalahan
Adapun isu yang muncul dalam studi penelitian urban farming pada kelurahan Slipi adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan lahan yang digunakan untuk kegiatan urban farming;
2. Kurang terampilnya masyarakat dalam mengelola hasil pertanian (keterbatasan pengetahuan dan teknologi);
3. Banyaknya tanaman yang kurang terawat;
4. Kegiatan urban farming belum dilaksanakan oleh masyarakat secara massal;
5. Masih minimnya kepedulian masyarakat terhadap kegiatan urban farming yang sudah ada;
1.5 Metodologi
Berikut ini adalah rencana kegiatan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kegiatan pertanian perkotaan di Kelurahan Slipi, Jakarta Barat yang dilakukan selama 16 minggu.
1.5.1 Tahapan Kegiatan
1. Studi Literatur
a. Pengenalan Studio Proses Perencanaan
Pengenalan studio proses perencanaan merupakan penjelasan manfaat serta tujuan dilaksanakannya kegiatan studio proses perencanaan.
b. Teori Proses Perencanaan
Teori proses perencanaan merupakan penjabaran dari tahapan-tahapan yang perlu dilakukan pada kegiatan studio proses perencanaan, mulai dari pengumpulan data, analisis data hingga perencanaan.
2. Persiapan Survai
a. Pencarian data sekunder (survai awal)
Data sekunder dibutuhkan untuk persiapan sebelum menyusun laporan kegiatan serta persiapan sebelum mencari data primer/data lapangan. Adapun data sekunder yang dibutuhkan antara lain:
- Data kependudukan kelurahan Slipi
- Peta lokasi studi
- Peta orientasi
b. Penyusunan Proposal kegiatan
Penyusunan proposal bertujuan untuk mengetahui tujuan kegiatan dan rencana kegiatan yang akan dilakukan selama studi.
c. Persiapan pencarian data primer (survei)
Persiapan yang dibutuhkan sebelum melakukan survai lapangan antara lain meliputi:
1. Penyususn kuesioner
Kuesioner terbagi menjadi 3 kelompok yaitu:
a. Kuesioner yang ditujukan untuk rumah tangga (pelaku urban farming dan non urban farming)
b. Tokoh masyarakat (formal dan informal)
2. Pembuatan checklist data observasi;
3. Peta kawasan studi
3. Survai
Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data primer. Data primer merupakan data yang menggambarkan dan mewakili kondisi saat ini. Pengumpulan data lapangan atau data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Wawancara menggunakan kuesioner yang disebar kepada rumah tangga (pelaku urban farming dan non urban farming) dan tokoh masyarakat (formal dan informal).
2. Observasi lapangan, dilakukan untuk melihat kondisi kawasan penelitian baik dari segi fisik, sosial maupun ekonomi.
4. Kompilasi data
Menyusun data dan informasi hasil kegiatan survai agar mudah dibaca, mudah dilihat kaitannya satu dengan yang lain dan informatif. Data disajikan dalam bentuk peta, gambar, tabel dan grafik.
5. Analisis data
Menganalis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner dengan metode deskriptif agar dapat menyimpulkan masalah-masalah yang terjadi di lokasi.
6. Perumusan alternatif solusi
Merumuskan beberapa alternatif solusi berdasarkan hasil analisis untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di area studi.
7. Pemilihan solusi terpilih
Memilih solusi terbaik dari beberapa alternatif solusi yang telah dirumuskan dengan berdasarkan kepada kebutuhan eksisting.
1.5.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
7
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belakang, manfaat dan tujuan studio proses perencanaan, ruang lingkup studi, isu-isu permasalahan, metodologi dan sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Umum Kelurahan Slipi
Pada bab ini menggambarkan kondisi fisik, sosial dan ekonomi yang ada di Kelurahan Slipi berdasarkan data yang didapat dari instansi-instansi terkait.
Bab III Identifikasi Area Studi
Bab ini mengidentifikasi tentang aspek fisik, sosial dan ekonomi berdasarkan dengan fakta yang ada di lapangan dan dari hasil penyebaran kuesioner yang akan dijelaskan secara terperinci.
Bab IV Analisis
Bab ini berisi tentang analisa data yang memuat tentang kasus maupun masalah yang terjadi pada kegiatan pertanian perkotaan (urban farming) yang ada di RW 02, 05,06 dan 07 Kelurahan Slipi.
Bab V Alternatif Solusi Permasalahan
Bab ini merumuskan beberapa alternatif solusi berdasarkan hasil analisis agar dapat memecahkan permasalahan pertanian perkotaan yang ada di area studi.
Bab VI Solusi Terpilih dan Kesimpulan
Bab ini berisikan solusi terbaik dan alasan pemilihan solusi tersebut serta kesimpulan dari pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar