Jumat, 06 September 2013

Seismic Wave atau gelombang seismik


Apakah gelombang seismik itu? Gelombang seismik merambatkan energi yang berasal dari patahan lempeng di dalam bumi atau dari ledakan. Gelombang seismik dideteksi menggunakan seismograf. Gelombang seismik dengan energy yang cukup besar dapat mengakibatkan gempa bumi.
Ada beberapa tipe gelombang seismik yang berbeda cara perambatannya, dua diantaranya adalah gelombang bodi (body waves) dan gelombang permukaan (surface waves). Gelombang bodi dapat merambat pada lapisan dalam bumi, tetapi gelombang permukaan hanya dapat merambat di permukaan bumi seperti riak air. Sebuah gempa bumi meradiasikan energi seismik baik pada gelombang bodi maupun gelombang permukaan.



Dalam sebuah gempa, gelombang bodi akan sampai lebih dulu di suatu lokasi daripada gelombang permukaannya. Gelombang bodi memiliki frekuensi yang lebih tinggi daripada gelombang permukaan. Meskipun datang belakangan, gelombang permukaanlah yang banyak menyebabkan kerusakan di permukaan bumi.
Gelombang bodi terbagi menjadi dua, yaitu gelombang P (primer) dan gelombang S (sekunder). Gelombang P merupakan gelombang seismik tercepat, paling dulu sampai di lokasi gempa. Gelombang P dapat merambat melalui batuan padat maupun zat cair. Gelombang ini mendorong dan menarik medium yang dilewatinya sejajar dengan arah rambatnya. Jadi, gelombang P merupakan gelombang longitudinal. Beberapa hewan kadang dapat mendeteksi adanya gelombang ini.
Anjing, misalnya, biasanya akan menggonggong dengan panik beberapa saat sebelum terjadinya gempa bumi atau lebih tepatnya sebelum gelombang seismik permukaan tiba.
Gelombang S lebih lambat daripada gelombang P dan hanya dapat merambat melalui medium padat, tidak bisa merambat melalui medium cair. Gelombang ini menggerakkan batuan ke atas dank e bawah, tegak lurus perambatannya. Jadi, gelombang S merupakan gelombang transversal.


Gelombang permukaan juga terbagi menjadi dua, yaitu gelombang Love dan gelombang Reyleigh. Istilah gelombang Love diambil dari nama matematikawan Inggris A.E.H. Love, sedangkan istilah gelombang Reyleigh diambil dari nama Lord Reyleigh yang meramalkan keberadaan gelombang ini secara teoretis. Gelombang love mengguncang tanah dalam arah menyamping menghasilkan gerak horizontal. Gelombang Reyleigh bergulung seperti gulungan ombak di lautan, mengguncang tanah ke atas dan ke bawah serta mendatar. Hampir seluruh guncangan yang terasa saat gempa bumi merupakan gelombang Reyleigh yang memang kadang jauh lebih besar daripada jenis gelombang seismik yang lain.
Kekuatan gempa biasanya diukur dalam skala Richter yang ditemukan oleh Charles F. Richter pada tahun 1934. Kekuatan gempa diperhitungkan berdasarkan gelombang seismik terbesar yang terekam saat gempa terjadi tanpa memandang tipe gelombang seismik mana yang terkuat.
Sumber : www.geo.mtu.edu

Kamis, 05 September 2013

Penemuan Elekton


Sekitar satu abad lalu, di antara tabung gelas yang hangat dan deru listrik, seorang fisikawan Inggris, J.J Thomson sedang “berkelana” ke bagian dalam atom. Di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge, Thomson bereksperimen dengan arus listrik dalam tabung hampa. Ia berusaha menyelidiki teka-teki yang telah cukup lama bertahan yang dikenal sebagai “sinar katoda”.

 Berdasarkan eksperimen yang dilakukannya, Thomson membuat sebuah usulan berani yang menyatakan bahwa sinar misterius itu merupakan aliran partikel-pertikel yang jauh lebih kecil daripada atom. Partikel-pertikel itu merupakan bagian yang sangat kecil dari atom. Thomson menyebut partikel itu sebagai “corpuscles” dan menyatakannya sebagai bagian penyusun sebuah atom.
Pernyataan Thomson bahwa ada partikel di dalam sebuah atom itu sangat mengejutkan. Hal ini karena hampir semua orang pada waktu itu menganggap atom merupakan bagian terkecil materi yang tak mungkin dibagi lagi, atom diyakini merupakan bagian paling fundamental suatu materi.

Atom, seperti yang kita tahu sekarang ini memang berisi partikel-partikel. Dan asumsi Thomson bahwa sinar katoda merupakan aliran materi penyusun atom memang terbukti benar. Sinar katoda terdiri atas elekton-elektron, materi yang sangat kecil, bermuatan negatif, dan merupakan bagian dari sebuah atom.
Eksperimen Thomson yang cukup teliti dan hipotesisnya yang sangat berani itu ditindaklanjuti dengan berbagai eksperimen penting serta telaah teoritis oleh fisikawan di Inggris, Jerman, Perancis dan di berbagai belahan dunia. Para fisikawan itu memberi dunia sebuah cara pandang baru, cara pandang dari sebuah atom.
Pemikiran dan teknologi modern yang bermula dari penemuan elekton itu mengantarkan peradaban manusia pada berbagai penemuan penting seperti televisi dan komputer yang berevolusi melalui tahap-tahap yang cukup rumit.