Sabtu, 17 Mei 2014

Esa Unggul University - Field Trip Singapore-Malaysia

Senin, 14 April 2014 pukul 03.00 WIB Saya terbangun dari tidur lelap dan bergegas mandi.  Bersiap untuk ke Bandara Soekarno-Hatta. Pukul 04.00 WIB Saya ditemani dengan keluarga besar (mama, papa, kedua nenek da nom, banyak banget yak, ckckck) bergerak meninggalkan rumah dan menuju ke bandara internasional Soekarno-Hatta. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam kami pun sampai di terminal 2D dan bertemu dengan teman-teman yang telah menunggu di sana. Rasa gembira terpancar dari wajah teman-teman karena ini pertama kalinya kami akan melakukan perjalanan ke luar negeri.
Pukul 05.35 WIB kami melakukan check in di konter Lion Air. Sebelum memasuki bagian imigrasi bandara, kami menunggu teman-teman yang belum datang dengan bernarsis-narsis ria. ^_^




Sekitar pukul 7 pagi, kami memasuki bagian imigrasi bandara untuk pengecekan paspor dan sidik jari. Setelah itu, kami menunggu di waiting room sambil mengisi form kunjungan ke Singapura. Pukul 8.30 kami sudah dipersilahkan memasuki kabin ( dan 45 menit kemudian kami take off dari bandara Soeta. Wah, rasanya senang sekali terbang bersama teman-teman menuju negara tetangga, yaitu Singapura. Satu-satunya negara maju di Asia Tenggara.
Perjalanan udara dari Bandara Soekarno Hatta di Jakarta menuju Bandara Changi di Singapura membutuhkan waktu 1 jam 35 menit.


Sesampainya di terminal 3 bandara Internasional Changi, kami langsung bergerak menuju bagian imigrasi bandara dengan menggunakan skyline. Hanya membutuhkan waktu sekitar 200 detik, kami pun sampai di bagian imigrasi.


Berbeda halnya dengan bandara Soeta yang bergitu ramai, bandara Internasional Changi sangat sepi sekali, tidak ada antrian panjang yang dapat membuat kesal dan stress. Fasilitas bandara Changi pun sangat menawan. Penerapan eco-building nya keren. Saat siang hari, bandara ini tidak menggunakan lampu karena memanfaatkan sinar matahari yang ada.





Dari Changi International Airport kami dijemput oleh pihak travel yang telah dibooking oleh pihak penyelenggara (dosen Universitas Esa Unggul). Destinasi pertama kami di negara Singapore ini tidak lain dan tidak bukan adalah Merlion Park. Sebuah landmark dari negara Singapura. Jika tidak mengunjunginya, rasanya kurang afdol. ^_^






Setelah berfoto ria di Merlion Park, Kami melanjutkan perjalanan ke Urban Redevelopment Authority (URA). URA berfungsi untuk merencanakan penggunaan lahan nasional dan otoritas konservasi. Misi URA adalah untuk menjadikan Singapura sebagai negara yang nyaman untuk dihuni, bekerja dan bermain. Mereka berusaha untuk menciptakan kota yang hidup dan berkelanjutan dan memfasilitasi pembangunan fisik dalam kemitraan dengan masyarakat. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website resmi URA di http://ura.gov.sg/
Di sini, tersedia maket pembangunan negara Singapura yang benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Terdapat pula periode pembangunan negara Singapura jaman dulu hingga saat ini.






To be continue










Senin, 12 Mei 2014

Belajar Braille dan Basindo :-)

Tunanetra adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan atau tidak berfungsinya indera penglihatan. Kiat-kiat berinteraksi dengan tunanetra antara lain:
- Menyapa dengan menyentuh pundaknya terlebih dahulu
- Membuat kontak
- Mengajak bicara
- Menawarkan bantuan
- Jika berjalan dengan tunanetra, arahkan tangannya ke lengan kita
- Memberikan penjelasan tentang keadaan sekitar saat berjalan bersama
- Gunakan petunjuk dengan arah jarum jam tentang posisi sesuatu (termasuk makanan)
- Memberitahukan saat akan meninggalkannya

Ayo belajar Braille :-)
Tunarungu adalah seseorang yang mengalami hambatan atau keterbatasan dalam kemampuan mendengar, sehingga mempengaruhi kehidupannya secara kompleks terutama dalam kemampuan berkomunikasi verbal.
Kiat-kiat dalam berinteraksi dengan tunarungu antara lain:
- Komunikasi total sangat memudahkan dalam berinteraksi dengan tunarungu, yaitu meliputi bahasa isyarat,     tulisan dan gerak bibir
- Berbicara dengan wajah yang saling menatap
- Gerakan bibir dengan jelas, sehingga tunarungu dapat mengerti dengan membaca gerakan bibir
- Gunakan ekspresi wajah dan gerak tubuh yang dapat menunjang informasi yang sedang disampaikan
- Jika dianggap masih belum mengerti, informasi dapat ditulis dengan kalimat sederhana yang dapat dipahami   oleh tunarungu
Ayo belajar Basindo :-)