Jumat, 16 Desember 2011

Jenis-jenis awan

Kelompok Awan Tinggi ( 6 – 12 km) ditandai dengan kata siro atau sirus

a) Sirus  
Awan yang berwarna putih tipis pada siang hari dan mengkilat karena banyak mengandung kristal es. Awan itu sering berwarna merah atau kuning cerah menjelang dan saat Matahari terbit atau setelah Matahari terbenam.
awan sirrus

b) Sirokumulus
Awan yang terbentuk gumpalan – gumpalan kecil dan tampak seperti sisik ikan. Awan itu relatif jarang muncul dan selalu bergabung dengan Sirus atau Sirostratus.

sirokumulus

c) Sirostratus
Awan yang berwarna putih tipis da tampak seperti tirai kelambu yang sangat halus. Oleh karena itu, awan itu dapat menbuat langit kelihatan seperti susu atau memperlihatkan susunan berserat. Jika terkena sinar Matahari awan itu akan menimbulkan bayangan tanah.

sirostratus





Kelompok Awan Sedang ( 2 – 6 km) ditandai dengan kata alto




a) Atlokumulus adalah wan yang berwarna putih atau kelabu yang tampak seperti gumpalan kapas pipih. Atlokimulus terutama terdiri dari tetes air, namun pada suhu yang sangat rendah dapat berbentuk kristal es. Altikumulus dapat membentuk suatu lapisan yang seragam dan cukup luas (strafi formis).
altokumulus

b) Altostratus
Awan yang berlapis – lapis seperti pita berwarna kelabu. Jika awan itu terkena Matahari atau Bulan tidak akan menimbulkan bayangan.

altostratus


Kelompok Awan Rendah ( 0,8 – 2 km ) ditandai dengan kata strato


a) Stratokumulus
Awan yang bergumpal –gumpal lembut berwarna abu–abu. Stratokumulus terdiri dari tetes awan dan kadang-kadang mengandung tetes hujan. Awan jenis ini kadang-kadang juga disertai curahan hujan, namun intensitasnya kecil.
stratokumulus

b) Stratus
Awan-awan seragam yang berlapis-lapis seperti kabut tipis. Jika awan itu melewati Matahari atau Bulan, garis bentuk Matahari dan Bulan dapart dilihat. Awan itu menjadi kabut jika menyentuh permukaan bumi.

stratus


c) Nimbostratus
Suatu lapisan awan rendah berwarna abu-abu gelap, tidak berbentuk, dan kelihatan basah. Oleh karena berwarna gelap dan tebal sehingga Matahari yang ada di baliknya tidak terlihat. Pada cuaca buruk suatu lapisan Nimbostratus dapat bergabung dengan awan rendah yang berada di bawahnya.

nimbostratus

Kelompok Awan dengan Perkembangan Vertikal ( < 2 km )



a) Kumulus
Awan padat yang berkembang secara vertical berbentuk kubah menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat berwarna putih cemerlang jika terkena sinar Matahari. Bagian dalam yang hampir horizontal berwarna gelap. Di atas daratan kumulusnya biasanya muncul pada pagi hari dan menghilang sebelum malam.

kumulus


b) Kumulonimbus
Awan besar yang berkembang secara vertikal berbentuk seperti gunung atau menara. Pada bagian atas awan kumulonimbus berserat dan sering menyebar. Kumulonimbus mengandung tetes hujan yang besar sehingga dapat menimbulkan terjadinya hujan secara tiba-tiba.

kumulonimbus


A. Lapisan Atmosfer 

     Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeliruh. Di antara unsur yang terdapat dalam atmosfer adalah nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan argon. Keempat unsur tersebut menempati 99,97% ( hamper 100%) volume atmosfer.
Atmosfer melindungi bumi dari radiasi Matahari pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. Jika tidak ada atmosfer suhu bumi akan meningkat hingga 93,3 ºC pada siang hari dan turun hingga -148,9 ºC pada malam hari.
    Atmosfer juga berguna sebagai penahan meteor yang jatuh ke bumi. Meteor yang bergerak menuju bumi terlebih dahulu harus melewati atmosfer dengan kecepatan 60 – 70 km / detik. Gesekan antara meteor dan atmosfer menyebabkan terjadinya panas sehingga menghancurkan meteor yang akan jatuh ke bumi.
    Tebal atmosfer tidak dapat dipastikan kerena tidak ada batas yang nyata antara udara dan ruangan di luarnya. Berdasarkan perbedaan suhu arah vertikal, atmosfer bumi dibagi menjadi lima lapisan, yaitu troposfer,statosfer,mesosfer,termosfer,dan ekosfer.